OPERASI HITUNG PADA BENTUK ALJABAR
1.
Menjumlahkan dan Mengurangkan Bentuk Aljabar
Untuk
memahami operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk – bentuk aljabar,
perhatikan situasi berikut.
Dalam tas
Ihsan terdapat 10 buku dan 7 pensil. Selanjutnya, ke dalam tas itu dimasukkan 2
buku dan dari tas itu diambil 3 pensil. Dalam tas Ihsan tentu sekarang ada ( 10
+ 2 ) buku dan ( 7 – 3) pensil atau 12 buku dan 4 pensil.
Jika dalam
tas Ihsan banyak buku dinyatakan dalam x dan banyak pensil dinyatakan dengan
huruf y maka situasi tas ihsan semula adalah 10x + 7y kemudian terjadi 2x –
3y sehingga situasi tas Ihsan menjadi ( 10x + 7y) + ( 2x – 3y) atau
(10 + 2) x + (7 - 3) y atau 12x + 4y.
Dari situasi
di atas dapat dimengerti bahwa penjumlahan dan pengurangan dua bentuk
aljabar hanya dapat dikerjakan pada suku-suku yang sejenis dengan
penjumlahan atau pengurangan koefisien pada suku-suku sejenis.
Contoh :
Dua bentuk
aljabar dapat dijumlahkan atau dikurangkan bila kedua bentuk aljabar itu
sejenis. Perhatikan contoh berikut!
3x2 +
6x – 2x2 – 10x = 3x2 – 2x2 + 6x – 10x = x2 – 4x
Contoh Soal
dan Pembahasan:
1. Jumlah
dari 8x² – 5x – 11 dan 20 + 5x – 9x² adalah ....
A. –x² + 9
B. –x² – 9
C. x² + 9
D. x² – 9
Pembahasan:
8x² – 5x – 11 + 20 + 5x – 9x² = 8x² – 9x² – 5x + 5x – 11 + 20
= –x² + 9
Jawaban: A
2. Hasil
pengurangan 3p² – 7 oleh p² – 3p – 2 adalah ....
A. –2p² + 3p – 5
B. –2p² – 3p + 5
C. 2p² + 3p – 5
D. 2p² – 3p + 5
Pembahasan:
3p² – 7 – (p2 – 3p – 2) = 3p² – 7 – p² + 3p + 2
= 3p² – p² + 3p – 7 + 2
= 2p² + 3p – 5
Jawaban: C
3. Hasil
pengurangan 2p – p² dari p² – p + 3 adalah ....
A. 2p² + 3
B. 2p² – 3p + 3
C. 2p² + p + 3
D. 3p² + 3
Pembahasan:
p² – p + 3 – (2p – p²) = p² – p + 3 – 2p + p²
= p² + p² – p – 2p + 3
= 2p² – 3p + 3
Jawaban: B
2.
Perkalian Suatu Konstanta dengan Bentuk Aljabar
Sebuah
perusahaan akan memberi paket lebaran pada setiap karyawan yang terdiri
atas 1 kaleng biskuit, 2 botol sirup, dan 10 bungkus mie instan. Jika
perusahaan itu mempunyai 100 karyawan maka perusahaan itu harus menyediakan 100
paket lebaran atau ( 100 x 1 ) kaleng biskuit, ( 100 x 2 ) botol sirup, dan (
100 x 10 ) bungkus mie instan. Jika x menyatakan banyak kaleng
biskuit, y menyatakan banyak botol sirup, dan z menyatakan banyak mie instan.
Maka dapat di tulis.
100 x x +
100 x 2y + 100 x 10z atau
100 x
( x + 2y + 10z ). Sifat apa yang berlaku terkait situasi ini ?
Pada
himpunan bilangan bulat berlaku sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan, yaitu a x ( b + c ) =
( a x b ) + (a x c ) dan sifat distributif
perkalian terhadap pengurangan, yaitu : a x ( b - c ) = (
a x b ) – ( a x c ). Sifat ini akan dipakai
untuk menyelesaikan perkalian suatu konstanta dengan bentuk aljabar suku dua.
Contoh :
1. Tuliskan
perkalian - perkalian berikut sebagai jumlah atau selisih dengan
menggunakan sifat distributif.
a. 4( 3x + 5y )
b. 5( 2p²q - 3pq² )
Jawab :
a. 4( 3x + 5y )
= 12x + 20y
b. 5( 2p²q - 3pq² ) = 10p²q - 15pq²
2. Nyatakan
bentuk berikut ke dalam bentuk perkalian suatu konstanta dengan suku
dua yang paling sederhana.
a. 4x - 12y
b. 24m + 40n
Jawab :
a. 4x - 12y
= 4( x - 3y )
b. 24m + 40n
= 8( 3m + 5n )
3.
Perkalian dan Pembagian Dua Bentuk Aljabar
Untuk
melakukan operasi perkalian dan pembagian dua bentuk aljabar, kita dapat memanfaatkan
sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan sebagaimana perkalian
suatu konstanta dengan bentuk aljabar. Coba kalian sebutkan sifat-sifat
tersebut. Selain itu, kalian pasti masih ingat bahwa a : b = c sama artinya a =
b x c.
Contoh :
1. Tulislah
perkalian berikut dalam bentuk jumlah atau selisih.
a. 4y( 2x + 3y )
b. x( x² – x + 1 )
Jawab :
a. 4y ( 2x + 3y )
= ( 4y . 2x ) + ( 4y . 3y )
=
8xy + 12y²
b. x( x² – x + 1 ) =
( x . x² ) - ( x . x ) + ( x . 1 )
=
x³ - x² + x
Contoh :
Perkalian
No
|
Bentuk
|
Contoh
|
1.
|
Suku 1 dan
Suku 2
a( b + c )
= ab + ac
|
–3x( 2x +
6 ) = –3x.2x – 3x.6
= –6x² – 18x
|
2.
|
Suku 2 dan
Suku 2
( a + b )(
c + d ) = ac + ad + bc + bd
|
( x + 2 )(
2x – 5 ) = x.2x – x.5 + 2.2x – 2.5
= 2x² – 5x + 4x – 10
= 2x² – x – 10
|
3.
|
Perkalian
Istimewa
( a + b )(
a + b) = (a + b) ² = a2 + 2ab + b²
( a + b )(
a – b) = a² – b²
( a – b )(
a – b) = (a – b) ² = a² – 2ab + b²
|
(2x + 3)
² = (2x)
² + 2.2x.3 + 3² = 4x² + 12x + 9
(3x – 5)
² = (3x)
² – 2.3x.5 + 5² = 9x² – 30x + 25
(2x +
3)(2x – 3) = (2x) ² – 9 = 4x²– 9
|
d. Pangkat
dan Bentuk Aljabar
Pada Bab I
telah dibahas bahwaan = a x a x a x ..... x a , n bilangan bulat
positif.
Hal itu juga
berlaku untuk bentuk aljabar seperti contoh di bawah ini.
Contoh :
1. Carilah
hasil perpangkatan berikut ini.
a. (
3x )
²
b. (
2xy²z³ )³
Jawab :
a. (
3x )
² = 3x .
3x = 9x²
b. (
2xy²z³ )³ = 2xy²z³ . 2xy²z³ . 2xy²z³ = 8x³y^6z^9
B. Operasi
Perkalian Bentuk Aljabar
1. Menyubstitusikan Bilangan pada variabel
Bentuk Aljabar
Suatu bentuk
aljabar dapat ditentukan nilainya jika variabel - variabel pada bentuk aljabar
tersebut disubstitusikan atau diganti dengan sembarang bilangan.
Contoh :
1. Jika
a = -2, b = 4 dan c = -1, tentukan nilai dari -3a² + 2ab - 4c!
Jawab :
Untuk a =
-2, b = 4 dan c = -1 maka,
-3a² + 2ab - 4c = -3(-2)
² + 2(-2)(4) -
4(-1) = -12 – 16 + 4 = -24
2. Perkalian
Bentuk p (a + b + c) dan p (a + b - c)
Masih ingat
bahwa p( x + y ) = px + py, p( x – y ) = px - py, dan p( a + x ) = pa + px
.Jika nilai x pada persamaan p( a + x ) = pa + px diganti dengan ( b + c ) atau
( b – c ), maka:
Jika
x diganti dengan ( b + c ) maka,
p( a + b +c
) = pa + p( b + c )
= pa + pb +
pc
p( a + b + c
) = pa + pb + pc
Jika
x diganti dengan ( b – c ) maka,
p( a + b – c
) = pa + p( b – c )
= pa +
pb - pc
p( a + b – c
) = pa + pb - pc
Menyatakan
bentuk perkalian menjadi bentuk penjumlahan disebut menjabarkan atau menguraikan.
Contoh :
Jika a = 2,
b = -1, dan c = 1, tentukan nilai bentuk aljabar berikut.
a. 3a
+ 3b - 3c
b. 2a
+ 4b - 8c
Jawab :
a. 3a
+ 3b - 3c = 3( a + b – c )
= 3( 2
+ (-1) -1 )
= 3( 0
)
= 0
b. 2a
+ 4b - 8c = 2( a + 2b - 4c )
= 2( 2
+ 2(-1) -4.1 )
= 2(
-4 )
= -8
3. Perkalian
Bentuk (a - b)(p + q)
Telah
diketahui bahwa
x( p + q ) = xp + xq.Jika pada
persamaan itu nilai x diganti dengan ( a – b ) maka
diperoleh
( a – b )( p + q ) = ( a – b ) p + ( a – b ) q
= ap – bp + aq – bq
( a – b )( p
+ q ) = ap – bp + aq – bq
Contoh :
Uraikan
bentuk-bentuk aljabar berikut.
a. (
2x – 1 )( 3y + 2
) b.
( 5y – 3 )( 3z + 7 )
Jawab :
a. (
2x – 1 )( 3y + 2 ) = ( 2x – 1 ) 3y + ( 2x – 1 ) 2
= ( 2x.3y –
1.3y ) + ( 2x.2 – 1.2 )
= 6xy – 3y +
4x – 2
b. (
5y – 3 )( 3z + 7 ) = ( 5y – 3 )3z + ( 5y – 3 )7
= ( 5y.3z –
3.3z) + ( 5y.7 – 3.7)
= 15yz – 9z
+ 35y – 21
4. Perkalian
Bentuk (a + b)(a – b)
Pada operasi
perkalian berlaku persamaan ( a + b )x = ax + bx. Jika niali x pada persamaan
tersebut diganti dengan ( a – b) maka diperoleh
(
a + b )( a – b
) = a( a – b )
+ b( a – b )
=
a² – ab + ba – b²
=
a² – ab + ab – b²
=
a² – b²
( a + b )( a
– b ) = a² – b²
Contoh
:
Tentukan
nilai berikut.
a. (
p + 5 )( p – 5 )
b. (
3x + 7 )( 3x – 7 )
Jawab :
a. (
p + 5 )( p – 5 ) = p² – 5² = p² – 25
b. (
3x + 7 )( 3x – 7 ) = ( 3x ) ² – 7² = 9x² – 49
5. Bentuk (a + b) ²
Perhatikan bahwa
bentuk ( a + b )² merupakan perkalian ( a + b ) dengan ( a + b ) sehingga,
(
a + b )
² = ( a + b ) ( a +
b )
=
a² + ba + ab + b²
=a² + ab + ab + b² ( ba = ab adalah sifat
komutatif terhadap perkalian )
=
a² + 2ab + b²
(
a + b )
² = a² + 2ab + b²
Contoh :
Uraikan
bentuk-bentuk berikut.
a. (
3p + 2 )
²
b. (
4 + 3q )
²
Jawab :
a. (
3p + 2 )
² = ( 3p + 2 ) ( 3p
+ 2 )
= 9p² + 6p + 6p + 4
= 9p² + 12p + 4
b. (
4 + 3q )
² = ( 4 + 3q ) ( 4
+ 3q )
= 16 + 12q +
12q + 9q²
= 16 + 24q +
9q²
6. Bentuk
( a – b ) ²
Perhatikan
bahwa bentuk ( a – b ) ² merupakan perkalian ( a – b ) dengan ( a – b )
sehingga,
( a – b )
² = ( a – b ) ( a –
b )
= a² – ba – ab + b²
= a² – ab – ab + b²
= a² – 2ab + b²
( a – b )
² = a² – 2ab + b²
Contoh :
Uraikan
bentuk-bentuk berikut.
a. (
x – 3 )
² b.
( 2y – 5 ) ²
Jawab :
a. (
x – 3 )
² = ( x – 3 )
( x – 3 )
= x² – 3x – 3x + 9
= x² – 6x + 9
b. (
2y – 5 )
² = ( 2y – 5
) ( 2y – 5 )
= 4y² – 10y – 10y + 25
= 4y² – 20y + 25
C. Penggunaan
Aljabar dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Menghitung
Nilai Keseluruhan, Nilai Per Unit, dan Nilai Bagian
Seorang
pemilik toko menjual satu kotak pensil dengan harga Rp 12.000,00.Ternyata,
dalam satu kotak berisi 12 pensil. Jika ada seseorang membeli satu batang
pensil maka harga yang diberikan oleh pemilik toko adalah Rp 1.000,00. Dalam
hal ini, harga satu kotak pensil adalah Rp 12.000,00 disebut nilai keseluruhan,
sedangkan harga satu batang pensil = Rp 1.000,00 disebut nilai per unit.
Contoh :
Jika harga
satu kodi ( 20 lembar ) kain adalah Rp 500.000,00, tentukan harga per lembar
kain tersebut!
Jawab :
Misalkan
harga satu lembar kain = x maka harga satu kodi kain adalah 20x = Rp 500.000,00
sehingga, x = 500.000 : 20 = 25.000
Jadi, harga
per lembar kain adalah Rp 25.000,00
2. Harga
Pembelian, Harga Penjualan, Untung ( Laba ), Rugi dan Modal
Seorang
pedagang membeli sebuah sepeda motor dengan harga Rp 8.000.000,00. Dua bulan
kemudian, sepeda motor itu dijual. Jika pedagang tersebut berhasil menjual
sepeda motor dengan harga Rp 8.500.000,00 maka ia dikatakan mendapat laba Rp
500.000,00. Jika pedagang tersebut hanya mampu menjual dengan harga Rp
8.000.000,00 maka ia dikatakan tidak untung dan tidak rugi ( impas ). Namun,
jika pedagang tersebut menjual sepeda motor dengan harga Rp 7.750.000,00 maka
ia dikatakan mengalami rugi sebesar Rp 250.000,00.
Dari uraian
diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
a) Untung
jika harga penjualan lebih dari harga pembelian.
Untung =
Harga Penjualan – Harga Pembelian
b) Tidak
untung dan tidak rugi ( impas ) jika harga penjualan sama dengan harga
pembelian.
Impas =
Harga Penjualan = Harga Pembelian
c) Rugi
jika harga penjualan kurang dari harga pembelian.
Rugi = Harga
Pembelian – Harga Penjualan
Selanjutnya,
apakah yang disebut modal? Modal adalah uang yang dipakai sebagai
pokok untuk berdagang.
3. Pengertian
Persen, Mengubah Bentuk yang Satu ke Bentuk yang Lain di antara Pecahan,
Pecahan Desimal dan Persen
Persen
adalah pecahan yang ditulis dalam bentuk p% dengan p bilangan real.Persen
artinya per seratus. Suatu pecahan biasa atau desimal dapat dinyatakan kedalam
bentuk persen dengan cara pecahan tersebut dikalikan 100%. Sebaliknya, bentuk
persen juga dapat dinyatakan ke bentuk pecahan biasa atau desimal.
4. Menentukan
Persentase Untung atau Rugi terhadap Harga Pembelian
Dalam
perdagangan, besar untung atau rugi terhadap harga pembelian biasanya
dinyatakan dalam bentuk persen.
5. Menghitung
Harga Penjualan atau Harga Pembelian Jika Persentase Untung atau Rugi Diketahui
Pada
umumnya, seorang pedagang berharap mendapatkan untung dan menghindari rugi.
Jika persentase untung atau rugi diketahui maka harga beli dan harga jual dapat
dihitung.
Untung =
Harga Penjualan – Harga Beli maka,
a. Harga
Penjualan = Harga Pembelian + Untung
b. Harga
Pembelian = Harga Penjualan – Untung
Dengan cara
yang sama jika,
Rugi = Harga
Pembelian – Harga Penjualan maka,
a. Harga
Penjualan = Harga Pembelian – Rugi
b. Harga
Pembelian = Harga Penjualan + Rugi
6. Rabat
(Diskon), Bruto, Tara, dan Neto
a. Pengertian
Rabat (Diskon)
Istilah
rabat dan diskon mempunyai pengertian yang sama yaitu potongan harga pada saat
transaksi jual beli. Namun, terdapat perbedaan dalam pemakaian kedua istilah
tersebut. Istilah rabat digunakan oleh produsen kepada grosir, agen, atau
pengecer sedangkan istilah diskon digunakan oleh grosir, agen, atau pengecer
kepada pembeli atau konsumen.
b. Pengertian
Bruto, Neto, dan Tara
Pada suatu
kaleng makanan tertulis neto 1 kg. Tetapi pada saat ditimbang beratnya 1,2 kg.
Tulisan 1 kg tersebut menunjukkan neto ( berat bersih ) makanan dalam kaleng .
Hasil penimbangan 1,2 kg disebut bruto ( berat kotor ). Sedangkan bruto – neto
= 0,2 kg disebut tara.
Dari uraian
diatas dapat disimpulkan sebagai berikut.
Bruto
= neto + tara
Neto = bruto
– tara
Tara = bruto
– neto
Jika,
diketahui persen tara dan bruto maka untuk mencari tara digunakan rumus
berikut.
Tara=Persen
Tara x Bruto
7. Pajak
Jika melihat
barang-barang di sebuah toko, sering kita temui tulisan harga belum
termasuk PPN( Pajak Pertambahan Nilai ). Artinya, Jika harga suatu barang Rp
100.000,00 maka uang yang harus dibayarkan oleh pembeli adalah Rp 100.000,00
ditambah PPN x Rp 100.000,00. Dari contoh tersebut kita dapat memahami istilah
pajak.
Pajak adalah
sejumlah uang yang dibayarkan seseorang ( rakyat ) kepada negara atau
pemerintah untuk digunakan bagi kepentingan rakyat. Ada berbagai jenis pajak,
misalnya pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan pajak bumi dan
bangunan.
8. Bunga
Tunggal dalam Kegiatan Ekonomi
Jika
menyimpan uang di bank atau koperasi maka tiap bulan kita akan mendapatkan tambahan
uang yang disebut bunga. Bunga tabungan dihitung secara periodik, misalnya
sebulan sekali atau setahun sekali. Ada dua jenis bunga tabungan, yaitu bunga
tunggal dan bunga majemuk.Bunga tunggal adalah bunga yang dihitung hanya
berdasarkan besarnya modal saja, sedangkan bunga majemuk adalah bunga
yang dihitung berdasarkan besarnya modal dan bunga.
Sumber
http://mafia.mafiaol.com/2012/09/bentuk-aljabar-dan-unsur-unsurnya.html
https://wardatuljannah46.wordpress.com/2013/01/14/bentuk-dan-unsur-unsur-aljabar-2/
http://matematikakuadrat.blogspot.co.id/2012/11/bentuk-aljabar-dan-unsur-unsurnya.html
http://rumushitung.com/2015/10/17/mengenal-bentuk-aljabar-dan-unsurnya/
http://simawarberduri.blogspot.co.id/p/blog-page.html
Mr. Gambling Commission considers casino gaming - DrMCD
ReplyDeleteA decision has 경상남도 출장샵 been made to review gambling laws in the 청주 출장마사지 UK which bars or casinos 제주도 출장안마 in the UK, which are 충청북도 출장샵 operated by the 고양 출장안마 Gambling Commission.