METODE BELAJAR SEMPAK


SEMPAK (Sistematis Efektif Menyenangkan Partisipatif Aktif Kreatif)

Metode ini tentunya dibuat dengan beberapa landasan teori yang mendukung, untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut:
·         Sistematis
Pembelajaran yang sistematis adalah
pembelajaran yang diskenariokan dengan sebaik-baiknya, yaitu, pembelajaran yang memperlihatkan secara utuh kaitan antara tujuan pembelajaran,  materi yang akan disampaikan, proses pembelalajaran dan evaluasi yang  akan digunakan. Dalam proses pembelajaran penyampaian materi yang disajikan secara sistematis akan sangat memudahkan peserta didik dalam menyerap materi yang disampaikan.
Menurut Tony Buzzan dalam bukunya Mind Mapping dikatakan otak bekerja secara sinergis antara otak kiri dan otak kanan, sehingga penyajian materi yang sistematis akan memudahkan peserta didik dalam  memahami dan menyerap informasi secara lebih cepat. Penggunaan metode ‘mind mapping’ dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan penyajikan materi secara sistematis, karena mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak – Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan ‘memetakan’ pikiran-pikiran kita.[1]
·         Efektif
Setelah pembelajaran tersusun dengan sistematis tentu juga harus bersifat efektif. Efektif adalah perubahan yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan sifatnya yang menekankan pada pemberdayaan siswa secara aktif. Pembelajaran menekankan pada penguasaan pengetahuan tentang apa yang dikerjakan, tetapi lebih menekankan pada internalisasi, tentang apa yang dikerjakan sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan nurani dan hayati serta dipraktekkan dalam kehidupan oleh siswa.[2]
Dari defenisi belajar dan pembelajaran serta efektif, maka hakikat pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka. Pembelajaran efektif juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa. pembelajaran efektif juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara belajarnya sendiri. Di dalam menempuh dan mewujudkan tujuan pembelajaran yang efektif maka perlu dilakukan sebuah cara agar proses pembelajaran yang diinginkan tercapai yaitu dengan cara belajar efektif. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu adanya bimbingan dari guru.[3]
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran efektif merupakan sebuah proses perubahan seseorang dalam tingkah laku dari hasil pembelajaran yang ia dapatkan dari pengalaman dirinya dan dari lingkungannya yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu.
·         Menyenangkan
Guru di dalam kelas ibarat seorang konduktor yang sedang memimpin sebuah orchestra, apakah pertunjukan itu akan menjadi sebuah pertunjukkan yang menarik dan sarat makna ataukah berakhir  menyedihkan dan tanpa kesan semua tergantung pada konduktor.   Sebagai ‘konduktor’ guru dapat menciptakan dan membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menarik, lebih hidup dan lebih menyenangkan.  Permainan-permainan kecil diawal pembelajaran dapat dilakukan untuk membuat suasana lebih cair dan peserta didik merasa lebih enjoy,  musik instrument juga dapat di perdengarkan untuk mengiringi peserta didik pada saat sedang diskusi atau mengerjakan lembar kerja.   Tak kalah pentingnya pembawaan guru yang ceria dan ramah juga dapat membuat peserta didik merasa lebih dekat dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.[4]
Terlebih lagi sering kali kita mendengar yang namanya guru killer, sebutan ini sangat erat dengan suasana pembelajaran yang mencekam dan tegang, sehingga peserta didik merasa tertekan selama proses pembelajaran. Inti dari menyenangkan ini adalah bagaimana guru memberikan kesan bahwa belajar itu menarik dan menyenangkan.
·         Partisipatif
Kegiatan belajar partisipatif adalah keikutsertaan peserta didik (siswa) dalam kegiatan belajar sejak dari kegiatan merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan belajar membelajarkan. Sedangkan kegiatan membelajarkan partisipatif adalah upaya pendidik (sumber belajar) untuk memotivasi dan melibatkan siswa dalam kegiatan merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan belajar yang dilakukan bersama di dalam kelompok oleh siswa, dengan bantuan dari sumber belajar. Pendapat yang senada juga mengemukakan bahwa strategi pembelajaran partisipatif adalah suatu proses pemberdayaan peserta dididk melalui berbagai kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan identifikasi masalah, perencanaan, hingga pada pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan serta tindak lanjut dari hasil pembelajaran.[5]
Berdasarkan pada kedua pandangan di atas, dapat dikataka bahwa strategi pembelajaran partisipatif pada umumnya menuntut peserta didik untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar membelajarkan dengan berpikir dan berbuat secara kreatif, bebas, terbuka dan bertanggung jawab untuk mempelajari hal-hal yang bermakna dalam memenuhi kebutuhan belajar dan kepentingan bersama.
·         Aktif
Jika sudah partisipatif tentu juga harus aktif, tidak hanya sebagai penonton atau pengikut saja. Jika kita kilas sejenak mungkin kita akan tersenyum membayangkan saat-saat bagaimana dulu kita belajar, guru-guru  yang seragam menggunakan metode yang sama yaitu ceramah dan klasikal, menganggap sama semua kemampuan siswa sama.  Kini saatnya semua itu harus segera ditanggalkan bila kita tidak mau disebut sebagai guru jadul atau klasik. 
Mengajar dengan konsep ‘student center’ harus benar-benar diterapkan,  peserta didik bukan lagi menjadi objek tetapi  subjek.  Guru adalah  fasilitator dan mediator dalam pembelajaran,  ia harus memberi ruang yang lebih luas sehingga peserta didik dapat lebih aktif bersikap kritis, dapat mengemukakan ide dan gagasanya, belajar berkompetisi,  dan dapat mengaktualisasikan dirinya secara nyata.  Itu semua hanya dapat dilakukan bila guru dapat meng’creat’ pembelajaran yang kreatif dan inovatif.[6]
·         Kreatif
Jika suatu pembelajaran sudah berjalan dengan efektif, untuk apa lagi pembelajaran juga perlu kreatif? Sir Ken Robinson, seorang pakar mengenai kreativitas, dalam suatu wawancara di tahun 2006 menyatakan bahwa apa yang dilakukan dan dipelajari oleh para siswa di kelas berbeda jauh dengan fakta dunia kerja yang akan dihadapinya. Belajar untuk menjadi lebih kreatif dan lebih mudah beradaptasi sangat penting untuk menyiapkan siswa memasuki dunia kerja saat ini. Kadar kreativitas seseorang akan tergantung pada tingkat stress yang dialaminya. Oleh karena itu, seorang guru perlu mempelajari teknik-teknik relaksasi agar dapat menjaga kestabilan tingkat stressnya.[7]
Pembelajaran yang kreatif hanya bisa dilakukan oleh guru yang kreatif; dan tentu saja secara tidak langsung akan mengajarkan kreativitas itu sendiri kepada para siswa. Definisi kreativitas menurut Sir Ken Robinson, adalah proses melahirkan ide-ide baru yang bernilai. Ada 2 konsep yang terkait dengan kreativitas, yaitu imajinasi dan inovasi. Imajinasi adalah akar dari kreativitas, yaitu kemampuan menghadirkan sesuatu yang tidak ada (belum ada) ke dalam pikiran kita. Kreativitaslah yang membuat kita mudah berimajinasi. Sedangkan, inovasi adalah realisasi dari imajinasi dalam kehidupan nyata.[8]



DAFTAR PUSTAKA
https://sukaesihfirdaus.wordpress.com/tag/sistematis/
https://www.kompasiana.com/unik/5500bd29813311001efa7c69/pembelajaran-partisipatif-hardiknas-rangkat



[1] https://sukaesihfirdaus.wordpress.com/tag/sistematis/
[3] ibid
[4] https://sukaesihfirdaus.wordpress.com/tag/sistematis/
[5] https://www.kompasiana.com/unik/5500bd29813311001efa7c69/pembelajaran-partisipatif-hardiknas-rangkat
[6] https://sukaesihfirdaus.wordpress.com/tag/sistematis/
[7] http://www.penerbitduta.com/read_article/2016/9/pembelajaran-yang-efektif-dan-kreatif
[8] ibid

Comments

Popular posts from this blog